ARTIKEL 9 - REMAJA DAN MEDIA SOSIAL

REMAJA DAN MEDIA SOSIAL
Beberapa tahun yang lalu mudah sekali untuk menemukan orang-orang yang mencurahkan  isi hatinya di dalam sebuah buku diary. Ketika mengalami kejadian yang berarti, atau kejadian-kejadian  yang melibatkan perasaan, entah perasaan senang ataupun sedih orang-orang dengan antusias menuangkannya dalam lembaran-lembaran buku diary mereka. Dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, semua kalangan dan umur dapat dengan leluasa menulis isi hati mereka. Diary merupakan  hal yang sangat pribadi, bahkan banyak buku diary yang memiliki kunci dan gembok kecil dengan tujuan agar dapat terhindar dari tangan-tangan usil yang bisa saja membuka buku diary tanpa sepengetahuan pemiliknya. Kalaupun buku diary tersebut tidak memiliki kunci dan gembok, sang pemilik buku diary akan menyimpannya dengan hati-hati, di tempat tertentu, tersembunyi dari orang lain. Karena isi buku diary sangat beragam, begitu banyak momen yang mungkin tidak ingin dibagi dengan orang lain entah karena malu atau alasan lainnya, diary seringkali menjadi tempat curahan hati yang paling baik, diary tidak akan membicarakan cerita-cerita menggelikan kepada siapapun, diary akan tetap diam dan menyimpan semua cerita dengan baik.
 Di era globalisasi ini, sudah sangat jarang ditemukan orang-orang yang menulis buku diary. Tentunya masih ada segelintir orang yang menulis buku diary, namun jumlahnya menurun drastis. Bahkan anak-anakpun jarang sekali menggunakan buku diary, tidak seperti beberapa tahun yang lalu anak-anak gemar menulis tentang kejadian dalam hari-hari mereka. Ada banyak faktor yang dapat mengurangi penggunaan diary dalam kehidupan di era modern ini. Faktor utama tentunya perkembangan zaman, seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan manusia, teknologi berkembang begitu pesat, terutama dalam bidang informasi dan komunikasi. Misalnya, munculnya smartphone dengan berbagai merk yang memungkinkan penggunanya untuk menikmati fitur-fitur canggih yaitu penggunaan internet yang semakin cepat dan praktis, permainan-permainan online yang semakin beragam, hingga munculah jejaring sosial yang membuat orang-orang dapat terhubung satu sama lain tanpa sebuah batas. Dengan jejaring sosial semua orang dapat terhubung dengan rekan, teman, keluarga, partner bisnis bahkan dengan siapapun. Jejaring sosial mulai terkenal ketika munculnya Friendster, MySpace hingga akhirnya munculah Facebook yang merupakan gebrakan besar bagi dunia jejaring sosial, disusul dengan Twitter yang lebih praktis dari segi tampilan dan pengaturan, lalu muncul Instagram yang merupakan jejaring sosial menarik karena Anda dapat menaruh berbagai macam foto dengan caption tertentu, sehingga Anda dapat membagi moment hidup kita dalam bentuk foto dan video.


Tidak hanya itu, muncul juga Path dan FourSquare yaitu suatu jejaring yang dapat menunjukan posisi Anda, dengan fitur check-in kita dapat memberi tahu orang-orang dimana kita berada, sedang apa Anda, dan dengan siapa Anda pergi.Selain itu ada pula Tumblr, semacam blog namun dengan fitur yang menarik dan lebih Selain itu ada pula Tumblr, semacam blog namun dengan fitur yang menarik dan lebih sylish sangat cocok untuk anak muda. Munculnya berbagai macam jejaring sosial ini membuat banyak orang tertarik untuk menggunakannya, dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Namun, remaja cenderung menjadi pengguna yang paling aktif dalam menggunakan jejaring sosial. Bahkan, seringkali remaja memposting terlalu banyak hal di jejaring sosial, dari mulai kegiatan sehari-hari hingga cerita pribadi mereka. Itulah mungkin salah satu mengapa buku diary mulai ditinggalkan. Mereka lebih memilih untuk menuliskan cerita hidupnya di jejaring sosial, dan mereka tidak lagi menyembunyikannya, mereka dengan sengaja membiarkan orang-orang membaca atau memngunjungi jejaring sosial miliknya. Dalam artikel ini saya akan membahas lebih lanjut mengenai penggunaan jejaring sosial di kalangan remaja menjadi sebuah bagian dari gaya hidup.   Hal-hal di bawah ini merupakan beberapa faktor yang menyebabkan remaja menggunakan jejaring sosial sebagai salah satu gaya hidup :
§   Eksistensi. Setiap manusia butuh diakui keberadaannya, terutama para remaja yang sedang mencari jati diri tentu butuh diakui lebih keberadannya. Dengan aktif di sosial media remaja dapat dengan mudah diakui keberadaannya.

§  Perhatian. Setiap manusia membutuhkan perhatian baik secara langsung maupun tidak langsung. Perhatian dapat diberikan dalam bentuk kata-kata maupun tindakan. Perhatian yang paling sederhana dan mudah adalah melalui kata-kata. Oleh karena itu para remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan menuju dewasa yang tentunya membutuhkan perhatian lebih cenderung ingin mendapatkan perhatan secara instan dan terus menerus memilih sosial media sebagai sarana mendapatkan perhatian.

§  Pendapat. Pendapat adalah pikiran orang lain mengenai suatu hal. Pendapat merupakan persepsi seseorang dan pendapat setiap orang dapat berbeda-beda. Pendapat dibutuhkan dalam kehidupan seseorang, baik untuk memperluas sudut pandang, memilih sesuatu, atau mendapatkan pemikiran-pemikiran positif untuk menyelesaikan suatu masalah. Oleh karena itu para remaja kerap menggunakan media online dan menggunakan fitur chatting untuk saling bertukar pendapat.

§  Menumbuhkan citra. Setiap orang ingin mendapatkan citra baik. Terutama para remaja yang cenderung labil dan ingin dilihat setiap orang menginginkan pencitraan yang baik. Melalui sosial media remaja dapat dengan mudah menunjukan kelebihan mereka untuk mendapatkan pencitraan yang instan.

§  Komunikasi dan Sosialisasi. Setiap menusia membutuhkan hubungan dengan manusia lainnya baik secara verbal maupun non verbal. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut para remaja cenderung mencari jalan pintas untuk dapat terus berhubungan dengan keluarga, teman-teman, bahkan mencari teman baru melalui sosial media.

§  Ajang untuk Berprestasi. Selain untuk hiburan semata media social juga banyak menyediakan berbagai perlombaan online. Bagi remaja yang masih giat berkarya dan memiliki bakat di bidang teknologi, mereka membutuhkan media social untuk bisa mengasah kemampuannya melalui ajang tersebut. Contohnya saja perlombaan membuat blog, menulis cerpen, dan lain sebagainya, yang tidak jarang publikasinya melalui social media.

§  Menambah Wawasan. Tidak sedikit akun-akun contohnya saja di twitter yang berisikan tentang wawasan umum, seperti tempat – tempat bersejarah, peristiwa – peristiwa penting, hal – hal unik dan lain-lain. Bagi remaja yang pada dasarnya menyukai hal – hal yang baru dan belum ia ketahui sebelumnya, hal tersebut juga bisa menjadi jalan pintas untuk mereka bisa mengetahuinya.
§  Mengeluarkan Apa yang Dirasakan. Terkadang seseorang hanya ingin menyampaikannya tanpa mendapat komentar dari lawan bicaranya. Apalagi dalam usia remaja, sisi sensitif dan mudah tersinggung terlihat sedang mendominasi diri. Oleh sebab itulah mereka memilih media social untuk mencurahkan apa yang mereka rasakan, karena jika di dunia maya mereka bebas mengutarakan apa yang mereka rasakan karena memang itu lah dunia yang mereka buat sendiri. Terlepas dari apa tanggapan orang yang membacanya nanti.
Selain itu adapula dampak yang ditimbulkan dari penggunaan jejaring sosial: ( + ) Dampak Positif
1.      Kemudahan dalam berbagi informasi, baik dalam memberi maupun menerima informasi.
2.      Tumbuhnya rasa sudah diakui sehingga meningkatkan rasa percaya diri.
3.      Terjalin hubungan yang baik antar pengguna sosial media.
4.      Menumbuhkan pemikiran kritis.
5.      Meningkatkan kemampuan dalam menggunakan teknologi.
6.      Bertambahnya wawasan dan lingkungan pertemanan.
7.      Meningkatkan rasa menghargai privacy orang lain.
8.      Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
( – ) Dampak Negatif
1.      Kecanduan terhadap sosial media yang menyebabkan berkurangnya efisiensi waktu.
2.      Efek-efek yang timbul akibat penggunaan sosial media melalui gadget yang terlalu sering, seperti: pegal-pegal, mata perih, jari-jari tangan sakit dll.
3.      Tidak bersosialisasi secara nyata karena terlalu sering menggunakan sosial media dan tidak bersosialiasi secara langsung di dalam kehidupan bermasyarakat.
4.      Malas melakukan kegiatan tertentu karena asyik saat menggunakan sosial media.
5.      Konsumtif. Karena penggunaan sosial media secara terus menerus membutuhkan biaya contohnya adalah pulsa. Selain itu maraknya penjualan online melalui sosial media membuat para remaja dapat dengan mudah membeli berbagai barang yang tidak begitu penting.
6.      Mudahnya mendapatkan pengaruh buruk dari informasi yang dimuat akun – akun yang belum diketahui kebenarannya, yang masuk kedalam pikiran tanpa disaring terlebih dahulu.
7.      Hilangnya privasi. Karena terlalu banyak menuliskan hal-hal bahkan hal yang besifat pribadi dalam jejaring sosial.
8.      Memancing judgement orang. Karena terlalu banyak menuliskan hal-hal tentang diri di dalam jejaring sosial yang data dibaca oleh semua orang memicu penilaian negative.
Remaja adalah penerus bangsa, tentunya Indonesia membutuhkan remaja-remaja yang berkualitas. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTIKEL 3 - KEREN TANPA NARKOBA

ARTIKEL 8 - KELEBIHAN & KEKURANGAN KARTU MULTI TRIP COMMUTER LINE

ARTIKEL 1 - MANFAAT BUAH LEMON